Daftar Blog Saya

Rabu, 19 Mei 2010

PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

Tugas ICT

Pembelajaran Berbasis ICT

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

Nama : Nurul maimumah siregar

Nim : 209411022

Kelas : Dik. Reg. A’09



FBS


JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2010

Fasilitas pengajaran berbasis ict

”Pengembangan muatan informasi dan materi pembelajaran yang hanya berlaku untuk program studi tertentu menjadi tugas dan wewenang dari masing-masing program studi tersebut. Konsep ini memungkinkan setiap program studi untuk mengembangkan aspek akademik sesuai dengan hasil evaluasi diri dan rencana kerja masing-masing program studi, tetapi tetap berpijak pada rencana strategis dan kebijakan Universitas dan/atau Yayasan Pendidikan Gunadarma”

”Pemanfaatan Sistem Informasi untuk proses belajar-mengajar perlu berkoordinasi dengan program studi, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), serta unit kerja yang terlibat dalam proses belajar-mengajar. Implementasi proses belajar-mengajar berbasis TIK tersebut perlu dilengkapi dengan pedoman pelaksanaan dan kode etik penggunaan yang disyahkan oleh Rektor”

Pedoman umum tersebut tercantum dalam kebijakan dan pedoman umum Good University Governance 2007-2012. Sebagai bentuk implementasi tersebut, berbagai sarana dan prasaranan yang digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar telah dikembangkan yaitu UG-Elearning Center, UG-Staffsite, UG Student Site, UG-Library center, Internet Lounge, Integrated Lab, dan fasilitas UG-Hot Zone.

UG E-Learning Center

Universitas Gunadarma sudah menerapkan proses belajar-mengajar dengan pendekatan yang lebih inovatif dan interactive. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa proses belajar-mengajar tidak hanya sebatas tatap muka di kelas atau laboratorium dengan tempat dan waktu yang terbatas. Dengan fasilitas ini, peserta pelatihan diharapkan akan tetap melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri, lebih bersifat personal dan berkesinambungan sehingga pemahaman, cakupan, kedalaman materi bisa lebih ditingkatkan.

E-learning (electronic learning) adalah fasilitas pembelajaran elektronik yang digunakan untuk membantu mahasiswa memahami suatu materi ajar. E-learning menyediakan materi pembelajaran yang dilengkapi dengan audio visual yang dapat memberikan gambaran suatu konsep lebih jelas (dilengkapi dengan contoh visual yang lebih komunikatif). Pemanfaatan e-learning akan memberikan manfaat pada peningkatan daya kognitif mahasiswa dalam memahami konsep materi ajar. Semakin banyak fasilitas e-learning yang disediakan maka semakin besar kemungkinan mahasiswa dapat memahami konsep materi ajar yang lebih cepat dan efektif. Materi e-learning terdiri dari CD Interaktif, maupun virtual class (yaitu pembelajaran secara online melalui Internet) serta electronic journal. Penerapan E-learning dalam proses belajar-mengajar di Universitas Gunadarma merupakan salah satu tugas dari E-Learning Center, yang mulai aktif sebagai unit baru mulai 25 Maret 2007. Implementasi E-learning tersebut dapat dilihat pada portal e-learning dengan alamat http://elearning.gunadarma.ac.id.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh E-Learning Center adalah sebagai berikut:

Modul CD Interaktif

Materi pembelajaran dalam bentuk CD interaktif yang sudah di-upload ke portal E-learning berjumlah 6 buah, yang untuk materi sebagai berikut:

  1. Analisis Kinerja Sistem
  2. Arsitektur Komputer
  3. Jaringan Komputer
  4. Medan Elektromagnetik
  5. Robotika
  6. TSI Perbankan

Nomor 1 sampai dengan 5 merupakan hasil Teaching Grant ADB (periode 2003 – 2005) dan 6 merupakan modul pelatihan yang diselenggarakan Universitas Gunadarma bekerjasama dengan Bank Indonesia.

Virtual Class

Materi pembelajaran yang telah diimplementasi dalam bentuk perkuliahan VCLASS sejak tahun 2003 adalah untuk tiga mata kuliah yaitu:

  1. Ilmu Budaya Dasar
  2. Ilmu Sosial Dasar
  3. Pendidikan Kewarganegaraan

Sedangkan modul V-Class untuk program SARMAG Teknologi Informasi mulai diselenggarakan pada tahun 2007 untuk empat mata kuliah, yaitu:

  1. Pendidikan Agama Budha
  2. Pendidikan Agama Islam
  3. Pendidikan Agama Kristen
  4. Pendidikan Pancasila

Digitalisasi Video Pembelajaran dan E-Book

Terdapat 130 koleksi video pembelajaran hasil produksi Universitas Gunadarma yang akan didigitalisasi mulai ATA 2006/2007. Sampai dengan bulan Juli 2007 baru terealisasi 40 video. Dalam rangka mempersiapkan e-book, telah dicoba scann buku paket terbitan Gunadarma namun hasilnya kurang memuaskan karena kertas yang digunakan buku paket tipis sehingga cetakannya berbayang pada halaman dibaliknya yang berpengaruh terhadap hasil scanning.

Direncanakan akan diselenggarakan pelatihan pembuatan ebook pada tanggal 6 – 10 Agustus 2007 yang diselenggarakan Universitas Gunadarma bekerjasama dengan Pusat Perbukuan Nasional-Depdiknas.

Monitoring Web Pembelajaran

Pada semester ATA 2006/2007 diselenggarakan V-CLASS untuk mata kuliah (a) Ilmu Budaya Dasar untuk program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi dan Sistem Komputer; (b) Ilmu Sosial Dasar untuk program studi Sistem Informasi; serta Pendidikan Kewarganegaraan Untuk program studi Akuntansi. Perkuliahan VCLASS dibuka mulai tanggal 26 Maret – 31 Agustus 2007. Monitoring mahasiswa peserta mata kuliah tersebut di atas dilakukan setelah masa perkuliahan sebelum Ujian Tengah Semester berakhir. E-learning center bekerjasama dengan BAAK menyampaikan laporan keaktifan mahasiswa atau absensi mahasiswa kepada peserta perkuliahan. Laporan ini tidak disampaikan ke koordinator mata kuliah karena keaktifan peserta belum dihitung sebagai komponen nilai mata kuliah.
Monitoring SAP Online dititikberatkan pada monitoring cakupan materi yang tercantum SAP online tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa:

  • Belum semua mata kuliah yang diselenggarakan oleh masing masing program studi mempunyai SAP online
  • Terdapat ketidak konsistenan informasi pada
  1. daftar mata kuliah dengan isi file SAP
  2. nama mata kuliah SAP online dengan nama mata kuliah pada web Jurusan atau data PSA
  • Ada beberapa SAP yang tidak mengikuti format yang berlaku

Pengembangan SAP Online selanjutnya perlu kerjasama dan koordinasi dengan bagian terkait. Berdasarkan hasil monitoring Email Dosen- yang sudah menggunakan layanan baru melalui Nustaffsite, jumlah dosen yang sudah melakukan migrasi email system ke system baru tersebut tercatat sebanyak 488 orang sampai pertengahan bulan Juli 2007 telah teregistrasi sebanyak 488 account email.

Mengingat E-Learning Center merupakan unit kerja baru maka pemanfaatan portal E-learning center masih dalam taraf permulaan. Beberapa permasalahan yang masih dihadapi saat ini adalah:

  1. Pemanfaatan e-learning center belum diintegrasikan dalam proses belajar-mengajar di kelas oleh dosen. Pengintegrasian system tersebut memerlukan kebijakan dan prosedur resmi dari Universitas Gunadarma.
  2. Prosedur standar pengembangan e-learning masih belum diimplementasikan dalam proses pegembangan materi E-Learning. Hal ini menyebabkan keberagaman fitur atau platform materi E-Learning yang telah tersedia di portal E-Learning.
  3. Materi E-Learning masih didominasi oleh mata kuliah untuk program studi sistem komputer, sistem informasi, dan teknik informatika. Hal ini terkait dengan kemampuan disain dan pemrograman e-learning yang memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai
  4. Proses digitalisasi video pengajaran dan diktat kuliah belum selesai dilaksanakan dan masih memerlukan dukungan server atau harddisk dengan kapasitas penyimpanan yang memadai.
  5. Content Management System belum didukung dengan prosedur atau mekanisme implementasi yang resmi, terutama dalam koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengaturan kewewenangan pemutakhiran, uploading, dan pengembangan materi baru.
  6. Monitoring pemanfaatan materi E-Learning oleh mahasiswa belum dilengkapi dengan statistik penggunaan untuk setiap modul E-Learning, kecuali untuk materi kuliah melalui V-Class.

UG Staffsite

”Setiap dosen pengajar di Universitas Gunadarma perlu memanfaatkan digital locker untuk dosen- dikenal sebagai situs staffsite yang merupakan homepage resmi dosen, untuk media informasi dan komunikasi dari dosen yang bersangkutan ke civitas academica atau masyarakat. User ID dan password dari staffsite tersebut merupakan kode akses ke semua layanan informasi dan pembelajaran berbasis web- atau disebut juga single identity policy”.

Situs dosen dapat digunakan sebagai fasilitas diseminasi sumber ajar kepada mahasiswa, di mana dosen dapat menyediakan sumber ajar maupun sumber ilmu pengetahuan lainnya yang dapat diakses oleh mahasiswa. Hal ini akan mempermudah dan mempercepat pemberian materi ajar sehingga mahasiswa dimungkinkan dapat memahami materi kuliah sebelum kuliah diberikan.

Homepage resmi staff Universitas Gunadarma tersebut memberikan berbagai layanan yaitu (a) Bio data pribadi, (b) latar belakang pendidikan, (c) pengalaman dalam bidang pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, (c) informasi untuk mahasiswa, (d) upload bahan ajar untuk mahasiswa, (e) informasi dari insitusi, (f) forum diskusi, (g) pengelolaan jadwal kegiatan, (h) informasi homepage, emailm dan blog dari dosen lain, serta (i) blog.

UG Studentsite

”Setiap mahasiswa Universitas Gunadarma wajib menggunakan digital locker- yang disebut situs studentsite, untuk mengakses layanan informasi dan pembelajaran secara elektronik. User ID dan password dari studentsite tersebut merupakan kode akses ke semua layanan informasi dan pembelajaran berbasis web- atau disebut juga single identity policy”

Situs mahasiswa (studentsite) disediakan untuk memperoleh informasi dari dosen maupun program studi yang dapat secara langsung diketahui melalui situs mahasiswa tersebut. Situs ini dapat digunakan untuk mendukung proses belajar-mengajar yaitu melalui (a) informasi jadwal kuliah dan ujian, (b) informasi atau tugas dari dosen, dan (3) Daftar Nilai Sementara (DNS). Selain itu, USER ID dan password pada studentsite ini dapat digunakan untuk mengakses layanan ICT lainnya yaitu UG-Hotzone, Internet Lounge, Integrated Lab, Career Center, dan E-Learning Center.

UG Library

Universitas Gunadarma menyediakan situs Perpustakaan selain ditujukan secara khusus untuk anggota perpustakaan Universitas Gunadarma, juga secara umum ditujukan untuk masyarakat pada umumnya. Layanan jarak jauh disediakan pada situs ini untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa perpustakaan untuk meningkatkan pengetahuannya.

UG Integrated Lab/Remote Lab

Integrates Lab / Remote Lab yang dikenal dengan I-LAB adalah laboratorium komputer dengan konsep baru yang dikembangkan oleh Universitas Gunadarma. Konsep ini mengacu pada kemandirian Praktikan, sehingga diharapkan setiap Praktikan memiliki tanggung jawab pada diri sendiri serta lebih dewasa dalam bersikap dan berperilaku dalam praktikum.

Praktikan tidak selalu didampingi Asisten Laboratorium, dan untuk praktikum berikutnya dapat memilih jadwal yang kosong, merupakan contoh kemandirian yang harus dijalani Praktikan di I-Lab. Namun demikian, ada konsekuensi yang harus dijalani Praktikan agar kelak dapat dinyatakan lulus dalam mengikuti kegiatan praktikumnya.


UG HotZone

Diluar pengajaran formal (di dalam ruang kuliah & laboratorium) dikembangkan pula lingkungan yang kondusif untuk mengairahkan proses belajar mengajar bagi mahasiswa dan dosen. Di setiap sudut kampus telah difasilitasi dengan hotspot yang dikenal dengan hotzone.
UG Hotzone yang terdapat di 70 titik yang tersebar di berbagai lokasi kampus yang diperuntukkan bagi seluruh sivitas akademika. Hal ini memudahkan setiap sivitas akademika Universitas Gunadarma mengakses internet di seluruh lokasi kampus dengan mudah dan cepat terutama bagi mereka yang memiliki notebook, handphone, PDA yang sudah fasilitas WiFi

Terutama untuk setiap mahasiswa Universitas Gunadarma, mulai dari awal masuk sebagai mahasiswa baru telah diberikan fasilitas untuk aktifasi studentsite yang dapat dimanfaatkan untuk menggunakan hotzone di lingkungan Universitas Gunadarma.

UG Internet Lounge

Bagi mahasiswa yang tidak memiliki / membawa notebook, Universitas Gunadarma menyediakan satu ruangan khusus yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa secara gratis untuk dapat mengakses internet yang dikenal dengan sebutan Internet Lounge.

UG Community

UG Community merupakan layanan yang disediakan bagi mahasiswa, staff, alumni, dan pemerhati Universitas Gunadarma yang memiliki kesamaan identitas, ingin berbagi, peduli dan partisipasi serta adanya minat yang sama untuk membentuk suatu forum, menulis blog, menampilkan dan berbagi photo, video, dan musik, dan sebagai sarana komunikasi antar sesama anggota komunitas.

Pemanfaatan media berbasis ICT terhadap pembelajaran disekolah

1. Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengna demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.

Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “ penggunaan media tidak harus membawa bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi suatu berita.” Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian materi pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak menggunakan media dimana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar pekuang terjadinya verbalisme.

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia didalamnya, benda, ataupun segala sesuatu yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presntasi power point dimana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak.

Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan anak muda untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan.

Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih media dalam proses belajar mengajar, yakni :

a. ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai di dalam proses belajar mengajar,

b. ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi tertentu

c. ada perbedaan karakteristik setiap media

d. ada perbedaan pemakai media tersebut

e. ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.

2. Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Penggunaannya

Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut, dalam hal ini media yang digunakan adalah Komputer dan LCD Proyektor. Arief S. Sadiman ( 1996 : 83 ) mengatakan bahwa :

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai ( media by utilization ) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD Proyektor meupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras ( hard ware ) yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit computer lengkap yang sauah terkoneksikan dengan LCD Proyektor. Dengan demikian media ini hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran khususnya PKn.

a. Komputer sebagai Media Pembelajaran

Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.

1. Kelebihan Komputer

Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk melakukan percobaan. (Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:11-12)

2. Kekurangan Komputer

Selanjutnya Benny dan Tita (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran. Disamping itu, pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan. Masalah lain adalah compatability dan incompability antara hardware dan software

b. Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran

Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF).

C. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa

Kreativitas yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengaktualkan dirinya dalam pergaulan dan juga dalam pembelajaran di sekolah. Hal in yag diharapkan agar dengan adanya media pembelajaran atau dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK anak dapat kreatif dan berkembang sesuai yang diinginkan. Adapun ciri-ciri anak yang mempunyai kreativitas tinggi menurut Asep H. Hermawan ( 1997 : 50 ) :

1. selalu ingin mengetahui sesuatu yang benar
2. selalu ingin mengubah sesuatu yang telah ada
3. mencoba hal-hal yang baru


Pembelajaran Berbasis TIK

Pembelajaran adalah suatu proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas dari peserta didik (pelajar) dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan

Belajar itu Mencari Apa?

  1. Pengetahuan
  2. Ketrampilan
  3. Teknik
  4. Sikap
  5. Pengalaman

Media Pembelajaran

Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan, dan terkendali

Peran TIK dalam Pembelajaran

Pengertian TIK

  1. Teknologi; cara mensinergikan peralatan yang digunakan (hardw/softw), supaya mampu dimanfaaatkan maksimal
  2. Informasi ; text, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain.
  3. Komunikasi; hubungan satu dengan lainnya untuk saling bertukar data dan informasi
  4. Komputer; suatu peralatan (hardware/ Software) yang digunakan untuk mengelola konten informasi
  5. Konten; informasi seperti; text, grafik, gambar, audio, video, animasi yang mampu memberikan makna bagi orang lain.

Potensi TIK Dalam Pembelajaran

  1. Searching; search engine
  2. Collecting, MP3, garfik, animasi, video
  3. Creating, membuat web, membuat game
  4. Sharing, web pages, blog
  5. Communicating, e-mail, IM, chat
  6. Coordinating, workgroups, mailing list
  7. Meeting, forum, chatroom
  8. Socializing, beragam kelompok sosial on line
  9. Evaluating, on line test, on line advisor
  10. Buying-Selling on line
  11. Gaming, game on line
  12. Learning, jurnal on line, riset on line


PENERAPAN ICT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap kegiatan pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses pembelajaran yang berlangsung dan dialami siswa di sekolah.

Dengan kata lain, seluruh kegiatan pembelajaran mestinya berpihak kepada kepentingan siswa. Guru sebagai salah satu komponen yang memiliki posisi yang sangat signifikan dalam kegiatan pembelajaran, dalam konteks ini tidak lagi memposisikan diri sebagai pemegang otoritas di kelas yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi siswa, melainkan hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Dalam pengertian ini, guru adalah figur demokratis yang mengayomi dan membimbing siswanya mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Perkembangan teknologi komputer secara signifikan telah merubah kehidupan masyarakat termasuk cara mereka memperoleh pengetahuan. Internet telah menawarkan lautan informasi bagi siswa yang secara independen dapat mereka akses tanpa tergantung lagi pada guru di kelas. Jika guru masih menampilkan diri sebagai figur yang gagap teknologi, maka niscaya mereka akan ketinggalan oleh muridnya baik dari sisi penguasaan informasi maupun komunikasi. Kegiatan pembelajaran akan menjadi tidak menarik di mata siswa jika mereka menemukan gurunya sendiri tidak menguasai teknologi informasi.

Dengan kata lain, guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan pembelajaran kreatif adalah suatu proses belajar yang diupayakan sekomunikatif mungkin sehingga situasi belajar menjadi menyenangkan. Menurut Tatang Suhendar, M. Si, (LPMP:2005) betapa pentingnya bagi guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan karena; pertama, akan membantu anak berhasil guna jika kita tidak bersama mereka; kedua, menciptakan kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan masalah; ketiga, menimbulkan akibat besar dalam kehidupan siswa dan; keempat, menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.

B. Maksud dan Tujuan

maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pentingnya pemanfaatan (ICT) dalam kegiatan pembelajaran.
2. Untuk mendeskripsikan pemanfaatan aplikasi Microsoft Office dalam kegiatan pembelajaran.
3. Untuk mendeskripsikan internet dan bahan ajar berbasis ICT.
4. Untuk mendeskripsikan keuntungan dan kelemahan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.
5. Untuk mendeskripsikan spesifikasi hardware dan software untuk kegiatan pembelajaran berbasis ICT.
6. Untuk mendeskripsikan tantangan yang ada di lapangan.

C. Pengertian Information and Communication Technology (ICT)

Teknologi komputer dapat berfungsi sebagai teknologi informasi maupun sebagai teknologi komunikasi. Seorang guru dalam konteks ini sejatinya menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Istilah TIK dalam makalah ini bukan TIK sebagai Mata Pelajaran, melainkan sebagai segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran.

Teknologi informasi memiliki pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, pengunaan komputer sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan informasi. Sementara teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya. Dalam konteks pembelajaran, ICT meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer untuk mengolah informasi dan sebagai alat bantu pembelajaran serta sebagai sumber informasi bagi guru dan siswa.

D. Pemanfaatan Microsoft Office dalam Kegiatan Pembelajaran

1. Microsoft Word

Seorang guru yang menguasai teknologi informasi adalah guru yang dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar, analisis hasil belajar maupun kegiatan remedial dan enrichment telah memanfaatkan komputer secara optimal.

Perencanaan pembelajaran yang dirancang guru mulai dari progam tahunan sampai rencana persiapan pembelajaran dibuat dan disimpan secara digital dalam bentuk file-file dalam program aplikasi microsoft word. Manfaat yang diperoleh guru dari pemanfaatan aplikasi wicrosoft word dalam pembuatan perencanaan pembelajaran sangat banyak, diantaranya. Pertama, guru dapat memiliki back-up data yang lengkap dan setiap saat dokumen perencanaan pembelajaran dapat direvisi dan di-up-date sesuai kebutuhan. Kedua, guru dapat mem-print-out dokumen tersebut untuk kepentingan pembelajaran dan supervisi dan dapat dengan seketika melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap dokumen tersebut. Hal ini sangat membantu guru dalam efisiensi waktu, tenaga dan pikiran

2. Microsoft Powerpoint

Microsoft Powerpoint merupakan aplikasi yang disiapkan oleh Microsoft Corporation untuk melakukan presentasi di depan publik yang terbatas. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur dan menu yang lengkap sehingga sebuah presentasi dapat dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Dalam prakteknya di kelas, pemanfaatan aplikasi powerpoint membutuhkan dukungan perangkat keras (hardware) yaitu satu unit komputer portable yaitu laptop dan in-focus yang berfungsi sebagai wide-screen Dengan tersedianya aplikasi ini di pasaran, guru dapat memanfaatkan aplikasi powerpoint untuk kepentingan presentasi di kelas.

Pemanfaatan aplikasi powerpoint sebagai technology based education dan multimedia learning secara bertahap sejatinya mulai diterapkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Powerpoint sebagai software presentasi ternyata sangat membantu guru dalam memancing minat dan motivasi siswa untuk belajar. Di samping itu, suasana kelas menjadi aktif dan siswa merasa senang dengan presentasi yang ditampilkan guru. Dengan powerpoint guru menjadi leluasa untuk berimprovisasi merencanakan pembelajaran yang atraktif karena fasilitas yang ada pada aplikasi powerpoint sangat lengkap untuk membuat presentasi yang tidak membosankan. Di samping itu, guru memiliki banyak pilihan menampilkan kegiatan pembelajaran sekreatif mungkin untuk kepentingan belajar siswa.

3. Microsoft Excel

Ketika komputer belum merambah ke sekolah-sekolah, kegiatan penilaian dan analisis hasil belajar dilakukan secara manual dan paper oriented. Kegiatan penilaian dan analisis hasil belajar terasa begitu rumit dan menjemukan. Untuk menganalisis siswa satu kelas saja yang berjumlah 40 siswa, tidak dapat selesai dalam satu hari dengan menggunakan kalkulator.

Namun dengan memanfaatkan aplikasi microsoft excel guru dapat mengolah nilai siswa dan menganalisis tingkat kesukaran soal sekaligus dalam waktu singkat, sehingga diperoleh data berapa siswa yang perlu pengayaan dan berapa siswa yang perlu remedial serta soal mana saja yang termasuk kategori mudah, sedang maupun sukar dan soal mana saja yang ditolak, perlu direvisi maupun diterima untuk dikoleksi dan disimpan di bank soal.

E. Internet dan Bahan Ajar Berbasis ICT

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dewasa ini telah memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru dalam mengatasi kesulitan sumber bahan ajar. Internet menyediakan solusi bagi guru dalam membuat persiapan pembelajaran yang berbasis ICT. Guru tinggal mengakses dan berselancar di internet untuk mencari dan menemukan materi yang dibutuhkan sebagai bahan ajar di kelas.

Dengan adanya internet sejatinya persoalan kurangnya sumber bahan ajar tidak menjadi persoalan lagi bagi guru, karena internet sendiri adalah lautan informasi di belantara dunia maya. Apapun dapat diakses oleh guru asalkan tahu caranya. Internet adalah pintu gerbang informasi yang terbuka sehingga siapapun dapat mengakses, termasuk siswa. Saat ini, sulit sekali ditemukan siswa yang tidak mengenal dan akrab dengan internet terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Internet telah merubah pola-pola komunikasi, pola sosial dan tatanan nilai yang selama ini telah mapan di masyarakat, bahkan secara ekstrim telah menafikan batas-batas teritorial antar negara. Informasi bukan lagi milik mereka yang pintar, melainkan milik mereka yang memiliki akses ke media informasi.

Namun demikian, saat ini kesadaran akan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi kepentingan dunia pendidikan sudah merasuki semua stockholder pendidikan. Ketika guru mengajar di kelas multimedia, maka disamping menggunakan aplikasi powerpoint sebagai software presentasi, maka guru dapat meng-insert bahan ajar yang berbasis ICT ke dalam presentasi tersebut. Powerpoint dalam kaitannya dengan bahan ajar yang berbasis ICT tidak lebih hanya sebagai media yang menampilkan bahan ajar tersebut supaya lebih menarik. Sementara bahan ajar itu sendiri bersumber dari internet atau pun dibuat sendiri oleh guru dengan menggunakan software tertentu.

F. Hardware and Software yang Mendukung

Untuk dapat menampilkan berbagai bahan ajar berbasis ICT baik yang bersumber dari internet maupun hasil kreatifitas guru sendiri, terdapat beberapa fasilitas yang perlu dipersiapkan oleh pihak sekolah, yaitu:

1) Hardware (perangkat keras)

Perangkat keras yang minimal perlu dipersiapkan di sekolah yang mendukung pada kegiatan pembelajaran berbasis ICT adalah:

a. Ruang multimedia
b. Satu unit laptop dengan spesifikasi minimal:

  • Prosessor minimal Celeron.
  • Memori minimal 512 MB
  • Harddisk minimal 80 GB
  • DVD Writer
  • Modem internal atau eksternal
  • VGA card minimal 64 MB
  • Sound card
  • USB fort
  • Card reader dan webcam

c. Satu set in-focus
d. Satu unit printer
e. Satu unit televisi berwarna minimal 21 inchi
f. Satu unit DVD player
g. Satu set sound system
h. Line Telepon

2) Software (perangkat lunak)

a. Operating system Windows XP atau Linux
b. Microsoft office (Word, Excel, Power point, Access)
c. Java applet
d. Shockwave player
e. Macromedia Flash
f. Quick Time Player
g. Adobe Acrobat Reader
h. Breeze i. Search engine yang popular seperti Google dan Yahoo dan software untuk browsing internet yang popular seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Safari dan Opera.

Di samping perangkat keras (hardware) dan lunak (software) tersebut, juga tidak kalah penting adalah guru sebagai brainware yang akan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Guru perlu menguasai dan mengerti perangkat keras dan perangkat lunak tersebut agar dapat membuat persiapan pembelajaran berbasis ICT.

G. Keuntungan dan Kelemahan Pemanfaatan ICT

1. Keuntungan bagi siswa:

a) Interaksi siswa dengan guru melalui e-mail
b) Interaksi siswa dengan siswa melalui milis
c) Interaksi siswa dan siswa dengan guru bersama-sama
d) Interaksi siswa dengan pelajaran
e) Mendapat sumber belajar alternatif yang tersedia secara luas.

2. Keuntungan bagi guru:

a) Efisien dan efektif
b) Memperkecil kesalahan persepsi
c) Mengatasi masalah kekurangan alat
d) Mengembangkan kompetensi guru di bidang ICT.
e) Mengembangkan ICT dengan belajar mandiri, berinisiatif, kreatif dan inovatif.
f) Berkomunikasi dengan sesama guru secara nasional maupun internasional
g) Memperoleh materi ajar secara cepat dan murah berbasis ICT

3. Kelemahan pemanfaatan ICT:

a) Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai
b) Penggunaan internet mahal
c) Komunikasi melalui internet sering kali lamban.

H. Tantangan yang dihadapi di lapangan

Terdapat beberapa tantangan yang menghadang ketika guru dituntut untuk memanfaatkan ICT dalam kegiatan pembelajaran. Tantangan tersebut bukan saja di tingkat guru, melainkan juga di sekolah, masyarakat dan pemerintah sendiri. Tantangan ini perlu dihadapi dan diatasi secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Di antara tantangan-tantangan tersebut adalah:

1. Terdapat kesenjangan infrastruktur antar daerah yang maju dan tertinggal. Di satu sisi terdapat daerah yang sekolahnya telah memiliki akses internet sementara di daerah lain terdapat sekolah yang belum masuk listrik.

2. Terdapat kesenjangan kulitas guru baik antar sekolah maupun antar daerah. Tidak semua guru menguasai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga sangat sulit untuk menuntut mereka menyelenggarakan pembelajaran berbasis ICT meskipun di sekolah mereka telah mengakses internet. Sementara di sisi lain terdapat guru yang cukup menguasai teknologi informasi dan komunikasi namun di sekolah mereka belum mengakses internet atau bahkan belum mempunyai komputer.

3. Keterbatasan anggaran yang dimiliki sekolah dan pemerintah untuk melengkapi infrastruktur teknologi sehingga sangat sulit bagi sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis ICT.

4. Adanya resistensi dari kalangan masyarakat tertentu dengan dalih agama dan pelestarian nilai-nilai moralitas di masyarakat.

5. Adanya sikap merasa puas dengan apa yang telah ada di kalangan sementara guru dan kemudian bersikap resisten terhadap perubahan.


Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk menyentuh dunia pendidikan. Karena itu, sekolah dan guru tidak dapat mengelak dari trend ini hanya karena persoalan anggaran atau pun persoalan keterbatasan akses dan wawasan. Satu hal yang harus dilakukan adalah melangkah maju dan menceburkan diri tanpa ragu ke dalam arus teknologi ini untuk kemajuan dunia pendidikan kita.

Guru sejatinya memberi contoh kepada siswa bahwa teknologi merupakan suatu keniscayaan yang sedang dihadapi, sehingga penguasaan teknologi adalah sesuatu yang harus direbut oleh siswa. Pemanfaatan teknologi infomasi dan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran perlu diusahakan oleh guru sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah dan guru bersangkutan.

Bahwa terdapat tantangan-tantangan seperti keterbatasan anggaran untuk melengkapi infrastruktur yang mendukung pada penguasaan teknologi informasi dan komunikasi ini adalah fakta, namun satu hal yang perlu dilakukan adalah membuat satu langkah awal yang mengarah pada penguasaan teknologi baik oleh guru maupun oleh siswa. Satu langkah awal selalu diikuti oleh langkah berikutnya dan terkadang oleh suatu lompatan besar. Karena itu, sekolah dan guru harus memprioritaskan penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam program prioritas. Seluruh sumber daya yang ada secara sinergis diarahkan pada pencapaian program ini sehingga diharapkan sebagaimana target pemerintah bahwa tahun 2009 75% sekolah menengah telah memiliki akses internet dan menerapkan ICT dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.


Sumber ICT

1.http://anomsuratno.net/?p=30

2. http://www.psb-psma.org/content/blog/pembelajaran-berbasis-tik

3. http://dikporaplg.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54:e-learning&catid=35:ilmu-pengetahuan-a-teknologi

4. http://rbaryans.wordpress.com/2007/02/23/pengembangan-ict-dalam-pembelajaran-di-sma/

5. http://eduzona.blogspot.com/2010/04/strategi-pengembangan-pembelajaran.html

6. http://dikporaplg.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54:e-learning&catid=35:ilmu-pengetahuan-a-teknologi

7. http://www.infodiknas.com/pemanfaatan-media-berbasis-ict-terhadap-pembelajaran-di-sekolah/

8. http://bapsi.gunadarma.ac.id/?p=216

9. http:// www.-edu-media.org/sbi.php

10. http:// www. Penerapan-ICT-dalamkegiataanpembelajaran.ac.id