Daftar Blog Saya

Sabtu, 07 Januari 2012

ANALISIS STRUKTURAL DAN SEMIOTIK PUISI AMIR HAMZAH

ANALISIS STRUKTURAL DAN SEMIOTIK PUISI AMIR HAMZAH

Struktural dapat paling tuntas dilaksanakan bila yang dianalisis adalah sajak yang merupakan keseluruhan, yang unsur-unsur atau bagian-bagiannya saling erat berjalinan (Hawkes, 1978:18). Dengan demikian, dalam makalah ini sajak-sajak masing-masing dianalisis secara khusus, secara struktural dan semiotik.
Sajak merupakan kesatuan yang utuh atau bulat, maka www.google.comperlu dipahami secara utuh atau bulat pula. Untuk memudahkan pemahaman seperti itu, maka perlulah disini diberikan parafrase setiap sajak sebelum dianalisis secara nyata lebih lanjut. Sesungguhnya parafrase baru dapat dapat dibuat sesudah sajak dianalisis, ditafsirkan, dan diterangkan mengenai ambiguitas bahasanya dan jalinan unsur-unsur lainnya. Akan tetapi, di sini sengaja diberikan parafrase sajak-sajak sebelum dianalisis secara eksplisit dengan alasan tersebut itu. Parafrase di sini diberikan berdasarkan analisis implisit, maksudnya analisis dalam pikiran yang belum dieksplisitkan dalam uraian. Baru sesudah ini, analisis yang sesungguhnya dipaparkan hanya dengan cara analisis, parafrase dapat dibuat meskipun tidak selalu berupa analisis eksplisit. Jadi, parafrase yang dibuat sebelum analisis secara eksplisit tidak dibuat semena-mena. Proses analisis yang sesungguhnya tampak dalam uraian selanjutnya. Proses analisis ini menuju kepada penafsiran makna keseluruhan sajak. Di samping itu, parafrase yang dikemukakan bukanlah satu-satunya tafsiran yang benar. Hal ini mengingat bahwa sajak itu bersifat banyak tafsir oleh bahasanya yang ambigu. Tafsiran di sisni didasarkan pada hubungan struktural tiap-tiap unsur sajak dalam jalinan keseluruhan sajak ataupun didasarkan pada kemungkinan-kemungkinan yang lain. Parafrase di sini dimaksudkan untuk memberi ancar-ancar makna sajak. Jadi, parafrase disini bukanlah makna mutlak setiap sajak yang dianalisis. Parafrase yang diberikan di sini hanyalah merupakan salah satu kemungkinan tafsiran mengingat bahwa sajak itu bersifat polynterpretable atau tafsir ganda.
Sajak-sajak yang dianalisis secara khusus di sini, Padamu Jua dan Barangkali. Di pilih sajak-sajak tersebut untuk dianalisis karena dirasa dapat memberikan corak-corak masalah analisis sajak secara struktural dan semiotik.

PADAMU JUA
Habis kikis
Segala cinta hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Dimana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku . . .
                                                            (NS, 1959:5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar