Daftar Blog Saya

Rabu, 11 Januari 2012

STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN MATERI PEMBELAJARAN

Tugas Telaah Kurikulum
  
Oleh
Kelompok 4 (Empat)
Dik. Reguler A 2009

ASMI ELFRIANA SINAGA               209111007
     DAMEYANTI C. SILITONGA          209111014
     DIAN ASYARI                                     209111018
     FERONIKA MILALA                         209411004
     MARIAM SIREGAR                          209411015
    





Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIMED
2011
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ”Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pembelajaran”.
            Adapun salah satu tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Telaah Kurikulum yang diberikan oleh bapak  Drs. Basyaruddin, M. Pd.
            Dalam penulisan makalah ini kemungkinan masih ditemukan kesalahan-kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna perbaikan tugas-tugas pada masa yang akan datang.
            Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Besar harapan penulis makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
 Medan, September  2011


                                                                                                Penulis


    DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Standar Kompetensi................................................................................. 2
B.     Kompetensi Dasar.................................................................................... 2
C.     Indikator.................................................................................................. 4
D.    Materi Pembelajaran................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
      Kesimpulan.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9


BAB I
PENDAHULUAN

Pemberlakuan peraturan dan perundangan-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut adanya upaya pembagian kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan. Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Dua hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu diversifikasi kurikulum dan standar kompetensi.
Untuk merespon hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006, yang mencakup komponen:
a)      Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.
b)      Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik.
Mengenai pembahasan selanjutnya akan diuraikan pada bab dua yaitu bagian pembahasan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. STANDAR KOMPETENSI
Standar Kompetensi (SK) merupakan ukuran kemampuan minimal yang  mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. Bisa juga dikatakan SK adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula.
Pada setiap mata pelajaran SK sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari Standar Isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu, misalnya mengembangkan kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan SKnya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.
     
B. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indikator keberhasilan.
 Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain:
1. Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif
2. Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu
3. Kemahiran (skill)
4. Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya
5. Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6. Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan.
Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya.
Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,  tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.
2. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
3. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
1.  Menjabarkan Kompetensi Dasar yang dimaksud.
2.  Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
3.      Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.
4.  Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila  belum lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.
5. Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang teridentifikasi sebelumnya dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.

C. INDIKATOR
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indikator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Petunjuk dalam merumuskan indikator adalah :
1. Indikator dirumuskan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur keberhasilannya.
2. Perilaku yang dapat diukur itu berorientasi pada hasil belajar bukan pada proses belajar.
3.sebaiknya setiap indikator hanya mengandung satu bentuk perilaku.

D.   MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Materi pembelajaran merupakan bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan. Penempatan materi pembelajaran di dalam silabus berfungsi sebagai payung dari setiap uraian materi yang disajikan dalam kegiatan belajar siswa.
Adapun untuk mengidentifikasi materi pokok atau pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dilakukan dengan mempertimbangkan:
a) potensi peserta didik
b) relevansi dengan karakteristik daerah
c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik
d) kebermanfaatan bagi peserta didik
e) struktur keilmuan
f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan
h) alokasi waktu yang tersedia
Agar penjabaran dan penyesuaian kompetensi dasar tidak meluas dan melebar, maka perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan. Kriteria tersebut antara lain:
2)      Sahih (Valid)
3)       Tingkat Kepentingan (Significance)
4)       Kebermanfaatan (utility)
5)       Layak dipelajari (learnability)
6)       Menarik minat (interest)
Langkah-langkah untuk menyusun materi pelajaran adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan materi pelajaran yang berisi pokok-pokok isi materi yang harus dipelajari  siswa sebagai sarana pencapaian satandar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar
2.      Materi pelajaran dirinci atau diuraikan meliputi batasan ruang lingkupnya baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
3.      Mengidentifikasi butir-butir materi pelajaran berdasarkan rumusan butir-butir sub indikator
4.       Menentukan butir-butir materi pelajaran yang sesuai dengan butir-butir sub indikator
5.      Tulis butir-butir materi pelajaran didalam kolom bahan pelajaran
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan program pembelajaran yang dirancang untuk menggali potensi dan pengalaman belajar siswa agar mampu memenuhi pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Sebagai konsekuensi dari pembelajaran berbasis kompetensi ini, materi pembelajaran yang dipilih haruslah yang bermakna, yakni yang memberikan kecakapan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengunakan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah dipelajarinya, sehingga siswa terhindar dari materi-materi yang tidak menunjang pencapaian kompetensi.
Agar siswa belajar secara aktif, guru perlu menciptakan strategi yang tepatguna, sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan siswa akan kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata siswa. Demikian juga, guru harus punya sensitifitas yang tinggi dan dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik, tidak membosankan.
Mengenai keempat komponen dari SK, KD, INDIKATOR dan Materi Pembelajaran dapat kita lihat pada penggalan RPP berikut ini:

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah            : ...
Mata Pelajaran           : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : VII/1
Pertemuan Ke-           : 1, 2
Alokasi Waktu            : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi  : Mendengarkan
  Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan.
Kompetensi Dasar  : Menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan dengan       situasi sekarang.
Indikator:
1)      Siswa mampu menemukan isi di dalam dongeng yang diperdengarkan.
2)      Siswa mampu menentukan pokok-pokok isi dalam dongeng yang diperdengarkan.
3)      Siswa mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang.
4)      Siswa mampu menceritakan kembali isi dongeng  dengan bahasa yang menarik..
1.  Tujuan Pembelajaran
a.      Siswa mampu menentukan pokok-pokok isi dongeng
b.     Siswa dapat menunjukkan relevansi isi dongeng yang diiperdengarkan dengan situasi sekarang.
2. Materi Pembelajaran
     a. Teks dongeng
     b. pokok-pokok isi dongeng
BAB III
KESIMPULAN

            Standar Kompetensi (SK) merupakan ukuran kemampuan minimal yang  mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Keempat hal ini merupakan komponen penting dalam rancangan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.
http://izzatulfikriyah.blogspot.com/d-winur.blogspot.com

 







Senin, 09 Januari 2012

PUISI "TIANG BENDERA"

TIANG BENDERA

Tiang bendera . . .
Kau begitu jauh untuk ku lihat
Kau begitu jauh untuk ku dekap

Tapi . . .
Walaupun kau jauh
Kau begitu nyata dihati ku
Kau begitu hangat di dalam ragaku

Tiang bendera . . .
Jiwamu selalu berkibar-kibar dalam hatiku
Memberikan inspirasi dalam hatiku

Oh . . .
Tiang bendera . . .
Ku ingin jiwamu yang selalu berkibar-kibar tetap didalam hatiku . . .
Hanya maut yang dapat memisahkan jiwa kita
Tiang bendera . . .
Karya
Nurul Maimunah Siregar
Dik. Reg-A’09

RPP KELAS XII SMA “MENJELASKAN UNSUR-UNSUR INSTRINSIK CERPEN”

Kajian Fiksi

RPP KELAS XII SMA “MENJELASKAN UNSUR-UNSUR INSTRINSIK CERPEN”

OLEH

NURUL MAIMUNAH SIREGAR
209411022
DIK. REG- A ’ 09 

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat segala rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tuntas. Adapun judul dari bagian makalah ini adalah Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bapak Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd. Yang telah membantu memberikan tambahan untuk tugas ini dan segala materi-materi yang diajarkan hingga makalah ini dapat selesai.
Penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang nantinya bertujuan sebagai perbaikan penulis kedepan. Demikian yang bisa penulis sampaikan. Apabila terdapat kesalahan penulis mohon maaf sebesar – besarnya. Sekian dan terima kasih.


Medan,  Mei 2011
Penulis

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)


Nama Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :  Membaca
Kompetensi Dasar : Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
Indikator :
1.      Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur intrinsik
2.      Siswa mampu menceritakan kembali isi cerpen
3.      Siswa mampu mengajukan pertanyaan tentang unsur-unsur intrinsik cerpen

PEMBAHASAN

1. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan hidup pelakunya.
Tema juga dapat berarti ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Conto Tema, adaa beberapa contoh tema misalnya Tema Kemerdekaan, Tema Ramadhan, Tema Idul Fitri, Tema Natal, Tema Global Warming, Tema Penghijauan, Tema Sekolah, Tema Tempo dulu dan lain sebagai nya.Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita.
2. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Menurut Nurgiyantoro (2004:227—233) unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.
a. Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu.
c. Latar Sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.
3.    Alur
Alur menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995 : 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.
3.1  jenis-jenis alur
Karya novel dibangun oleh beberapa unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut, antara lain alur cerita, pelaku/penokohan, dan latar kejadian atau peristiwa. Alur merupakan urutan kejadian dalam cerita novel. Alur terbagi dalam tiga jenis, yaitu.
1. alur maju (progresif), yaitu urutan kejadian mengarah ke masa depan,
2. alur mundur (regresif/flash back), yaitu urutan kejadian mengarah ke masa lalu,
3. alur campuran, yaitu alur/urutan kejadian yang merupakan gabungan dua macam alur di atas.
4.    Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama , yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diespresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
5.      Pesan
Pesan atau amanat yaitu nasihat yang ingin disampaikan kepada pengarang melalui ceita.


Sinopsis Cerpen “Persahabatan Sunyi” Karya Harris Efendi Thahar

Lelaki setengah umur yang kelihatan cukup sehat itu akan “tutup praktik” ketika matahari mulai tergelincir ke Barat. Ditemani oleh seekor anjing betina kurus, ia turun dengan langkah pasti menuju lekukan sungai hitam di pinggir jalan, mendapatkan gerobak dorong kecil beroda besi seukuran asbak. Dari dalam gerobak yang penuh dengan buntelan dan tas-tas berwarna seragam dengan dekil tubuhnya.
Lelaki itu lewat begitu saja mendorong gerobak bermuatan anjing dan buntelan-buntelan kumal miliknya sambil mencari puntung-puntung rokok yang masih berapi di pinggir jalan. Tiba-tiba saja ada seorang bocah perempuan ingusan yang memegang krincingan dari tutup botol munuman melempari anjing itu. Lelaki itu berkacak pinggang, menatap bocah perempuan itu dengan tajam. Bocah perempuan itu balas menantang sambil berkacak pinggang. Dan lelaki itu akhirnya meninggalkan tempat itu dengan mendorong kembali gerobak kecilnya. Namun, bocah perempuan dengan kerincingan itu mengikutinya dari belakang dengan jarak sepuluh meteran.
Malam telah larut. Bocah perempuan ingusan itu terbirit-birit dikejar gerimis yang mulai menghajarnya. Rambutnya yang nyaris gimbal itu kini melekat lurus-lurus di kulit kepalanya yang disiram gerimis. Bocah itu mengeluarkan lilin dan korek api dari dalam kantong plastik. Berkali-kali menggoreskan korek api, padam lagi oleh tiupan angin yang bertempias. Lalu ia mendekat ke arah lelaki itu agar terlindung oleh angina dan berhasil menyalakan lilin. Bocah itu melihat ujung lipatan kardus tersembul dari dalam gerobak kecil di atas kepala lelaki setangah umur itu. Ia berusaha menariknya keluar tanpa menimbulkan suara berisik dan membangunkan lelaki itu.setelah berhasil, ia membaringkan dirinya yang setengah menggigil karena pakaiannya basah. Merapat pada tubuh lelaki yang memunggunginya itu sekedar mendapatkan imbasan panas dari tubuh lelaki itu.
Deru mesin mobil yang melintas jembatan beton di atas mereka justru menimbulkan rasa tenteram, rasa hidup di sebuahn kota yang sibuk. Lelaki setengah umur itu juga sedang bermimpi tidur dengan seorang perempuan. Ketika ia membalikkan badannya, ia menangkap erat-erat tubuh bocah yang setengah basah itu dan melanjutkan mimpinya.
Sebelum subuh, pasukan tramtib itu dating lagi, lengkap dengan polisi dan beberapa truk mengangkut gelandangan. Mimpi lelaki itu tersangkut bersama gerobaknya di atas bak truk. Begitu juga bocah perempuan itu.

Analisis Cerpen “Persahabatan Sunyi” Karya Harris Effendi Thahar

1.      Dari segi tema
Tema pada cerpen tersebut adalah tentang perjuangan hidup. Cerita ini berkisah seputar seorang lelaki separuh umur dan seorang bocah perempuan ingusan yang menjalani kerasnya kehidupan kota Jakarta.
2.      Dari segi latar dan alur
Latar cerita di dalam cerpen itu adalah Kota Jakarta. Cerita tersebut menggunakan alur maju.
3.      Penokohan
Tokoh di dalam cerita itu adalah Lelaki setengah umur dan Bocah perempuan. Adapun karakter lelaki setengah umur, yaitu:
Penyayang:
Pembuktian dari tokoh lelaki setengah umur ini penyayang adalah pada kutipan cerita sebagai berikut:
"….Lelaki setengah umur itu mengambil sebuah piring plastik dari dalam buntelan lalu memberi makan yang didapatnya dari rumah makan tadi. Keduanya makan dengan lahap tanpa menoleh kanan kiri."
Dari kutipan cerita di atas didapatkan bahwa si Lelaki setengah umur itu memiliki sifat penyayang terhadap bocah perempuan kecil yang membawa kerincingan dari tutup botol minuman itu walaupun mereka tidak saling mengenal. Dengan rela ia berbagi makanan dengan gadis itu agar mereka berdua tidak kelaparan.
Pembuktian sifat penyayang lainnya yang dimiliki oleh lelaki itu adalah sebagai berikut:
"…. Deru mesin mobil yang melintas jembatan beton di atas mereka justru menimbulkan rasa tenteram, rasa hidup di sebuahn kota yang sibuk. Lelaki setengah umur itu juga sedang bermimpi tidur dengan seorang perempuan. Ketika ia membalikkan badannya, ia menangkap erat-erat tubuh bocah yang setengah basah itu dan melanjutkan mimpinya."
Dari kutipan cerita di atas didapatkan pembuktian bahwa si tokoh (lelaki setengah umur) itu memang benar-benar penyayang. Dia berusaha menghangatkan bocah perempuan yang kedinginan tidur dengan cara mendekapnya, agar si bocah perempuan itu merasa hangat.
Karakter Bocah Perempuan itu adalah pemberani, hal ini terdapat pada kutipan berikut:
"…Seorang bocah perempuan ingusan yang memegang kerincingan dari kumpulan tutup botol minuman telah melempari anjing itu. Lelaki itu berkacak pinggang enatap bocah perempuan itu dengan tajam. Bocah perempuan itu balas menantang sambil berkacak pinggang."
4.      Dari segi pesan
Pesan yang disampaikan oleh penulis dalam cerpen itu adalah:
a.       jangan pantang menyerah dalam menjalani hidup dan mensyukuri atas karunia yang diberikan Tuhan kepadanya.
b.      berikanlah kasih sayang kepada makhluk hidup.




Daftar Pustaka

http://normaechal.blogspot.com/2010/08/sebuah-analisis-cerpen-persahabatan.html
http://www.sriti.com/story_view.php?key=1067
http://www.scribd.com/doc/24492471/Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen