Daftar Blog Saya

Senin, 09 Januari 2012

RPP KELAS XII SMA “MENJELASKAN UNSUR-UNSUR INSTRINSIK CERPEN”

Kajian Fiksi

RPP KELAS XII SMA “MENJELASKAN UNSUR-UNSUR INSTRINSIK CERPEN”

OLEH

NURUL MAIMUNAH SIREGAR
209411022
DIK. REG- A ’ 09 

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PEND. BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat segala rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tuntas. Adapun judul dari bagian makalah ini adalah Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bapak Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd. Yang telah membantu memberikan tambahan untuk tugas ini dan segala materi-materi yang diajarkan hingga makalah ini dapat selesai.
Penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang nantinya bertujuan sebagai perbaikan penulis kedepan. Demikian yang bisa penulis sampaikan. Apabila terdapat kesalahan penulis mohon maaf sebesar – besarnya. Sekian dan terima kasih.


Medan,  Mei 2011
Penulis

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)


Nama Sekolah : ....
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/1
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :  Membaca
Kompetensi Dasar : Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen
Indikator :
1.      Siswa mampu menjelaskan unsur-unsur intrinsik
2.      Siswa mampu menceritakan kembali isi cerpen
3.      Siswa mampu mengajukan pertanyaan tentang unsur-unsur intrinsik cerpen

PEMBAHASAN

1. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar dalam setiap satuan peristiwa dalam cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan hidup pelakunya.
Tema juga dapat berarti ide dasar, ide pokok atau gagasan yang menjiwai seluruh karangan yang disampaikan. Conto Tema, adaa beberapa contoh tema misalnya Tema Kemerdekaan, Tema Ramadhan, Tema Idul Fitri, Tema Natal, Tema Global Warming, Tema Penghijauan, Tema Sekolah, Tema Tempo dulu dan lain sebagai nya.Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis cerita.
2. Latar
Sebuah cerita pada hakikatnya ialah peristiwa atau kejadian yang menimpa atau dilakukan oleh satu atau beberapa orang tokoh pada suatu waktu tertentu dan pada tempat tertentu. Menurut Nadjid (2003:25) latar ialah penempatan waktu dan tempat beserta lingkungannya dalam prosa fiksi. Menurut Nurgiyantoro (2004:227—233) unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, antara lain sebagai berikut.
a. Latar Tempat
Latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu serta inisial tertentu.
b. Latar Waktu
Latar waktu berhubungan dengan masalah ” kapan ” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah ”kapan” teersebut biasanya dihubungkan dengan waktu.
c. Latar Sosial
Latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks serta dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Selain itu latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan.
3.    Alur
Alur menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 1995 : 113), adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.
3.1  jenis-jenis alur
Karya novel dibangun oleh beberapa unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut, antara lain alur cerita, pelaku/penokohan, dan latar kejadian atau peristiwa. Alur merupakan urutan kejadian dalam cerita novel. Alur terbagi dalam tiga jenis, yaitu.
1. alur maju (progresif), yaitu urutan kejadian mengarah ke masa depan,
2. alur mundur (regresif/flash back), yaitu urutan kejadian mengarah ke masa lalu,
3. alur campuran, yaitu alur/urutan kejadian yang merupakan gabungan dua macam alur di atas.
4.    Penokohan
Dalam pembicaraan sebuah cerita pendek sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Tokoh cerita ialah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama , yang oleh pembaca ditafsirkan memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diespresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan penokohan ialah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
5.      Pesan
Pesan atau amanat yaitu nasihat yang ingin disampaikan kepada pengarang melalui ceita.


Sinopsis Cerpen “Persahabatan Sunyi” Karya Harris Efendi Thahar

Lelaki setengah umur yang kelihatan cukup sehat itu akan “tutup praktik” ketika matahari mulai tergelincir ke Barat. Ditemani oleh seekor anjing betina kurus, ia turun dengan langkah pasti menuju lekukan sungai hitam di pinggir jalan, mendapatkan gerobak dorong kecil beroda besi seukuran asbak. Dari dalam gerobak yang penuh dengan buntelan dan tas-tas berwarna seragam dengan dekil tubuhnya.
Lelaki itu lewat begitu saja mendorong gerobak bermuatan anjing dan buntelan-buntelan kumal miliknya sambil mencari puntung-puntung rokok yang masih berapi di pinggir jalan. Tiba-tiba saja ada seorang bocah perempuan ingusan yang memegang krincingan dari tutup botol munuman melempari anjing itu. Lelaki itu berkacak pinggang, menatap bocah perempuan itu dengan tajam. Bocah perempuan itu balas menantang sambil berkacak pinggang. Dan lelaki itu akhirnya meninggalkan tempat itu dengan mendorong kembali gerobak kecilnya. Namun, bocah perempuan dengan kerincingan itu mengikutinya dari belakang dengan jarak sepuluh meteran.
Malam telah larut. Bocah perempuan ingusan itu terbirit-birit dikejar gerimis yang mulai menghajarnya. Rambutnya yang nyaris gimbal itu kini melekat lurus-lurus di kulit kepalanya yang disiram gerimis. Bocah itu mengeluarkan lilin dan korek api dari dalam kantong plastik. Berkali-kali menggoreskan korek api, padam lagi oleh tiupan angin yang bertempias. Lalu ia mendekat ke arah lelaki itu agar terlindung oleh angina dan berhasil menyalakan lilin. Bocah itu melihat ujung lipatan kardus tersembul dari dalam gerobak kecil di atas kepala lelaki setangah umur itu. Ia berusaha menariknya keluar tanpa menimbulkan suara berisik dan membangunkan lelaki itu.setelah berhasil, ia membaringkan dirinya yang setengah menggigil karena pakaiannya basah. Merapat pada tubuh lelaki yang memunggunginya itu sekedar mendapatkan imbasan panas dari tubuh lelaki itu.
Deru mesin mobil yang melintas jembatan beton di atas mereka justru menimbulkan rasa tenteram, rasa hidup di sebuahn kota yang sibuk. Lelaki setengah umur itu juga sedang bermimpi tidur dengan seorang perempuan. Ketika ia membalikkan badannya, ia menangkap erat-erat tubuh bocah yang setengah basah itu dan melanjutkan mimpinya.
Sebelum subuh, pasukan tramtib itu dating lagi, lengkap dengan polisi dan beberapa truk mengangkut gelandangan. Mimpi lelaki itu tersangkut bersama gerobaknya di atas bak truk. Begitu juga bocah perempuan itu.

Analisis Cerpen “Persahabatan Sunyi” Karya Harris Effendi Thahar

1.      Dari segi tema
Tema pada cerpen tersebut adalah tentang perjuangan hidup. Cerita ini berkisah seputar seorang lelaki separuh umur dan seorang bocah perempuan ingusan yang menjalani kerasnya kehidupan kota Jakarta.
2.      Dari segi latar dan alur
Latar cerita di dalam cerpen itu adalah Kota Jakarta. Cerita tersebut menggunakan alur maju.
3.      Penokohan
Tokoh di dalam cerita itu adalah Lelaki setengah umur dan Bocah perempuan. Adapun karakter lelaki setengah umur, yaitu:
Penyayang:
Pembuktian dari tokoh lelaki setengah umur ini penyayang adalah pada kutipan cerita sebagai berikut:
"….Lelaki setengah umur itu mengambil sebuah piring plastik dari dalam buntelan lalu memberi makan yang didapatnya dari rumah makan tadi. Keduanya makan dengan lahap tanpa menoleh kanan kiri."
Dari kutipan cerita di atas didapatkan bahwa si Lelaki setengah umur itu memiliki sifat penyayang terhadap bocah perempuan kecil yang membawa kerincingan dari tutup botol minuman itu walaupun mereka tidak saling mengenal. Dengan rela ia berbagi makanan dengan gadis itu agar mereka berdua tidak kelaparan.
Pembuktian sifat penyayang lainnya yang dimiliki oleh lelaki itu adalah sebagai berikut:
"…. Deru mesin mobil yang melintas jembatan beton di atas mereka justru menimbulkan rasa tenteram, rasa hidup di sebuahn kota yang sibuk. Lelaki setengah umur itu juga sedang bermimpi tidur dengan seorang perempuan. Ketika ia membalikkan badannya, ia menangkap erat-erat tubuh bocah yang setengah basah itu dan melanjutkan mimpinya."
Dari kutipan cerita di atas didapatkan pembuktian bahwa si tokoh (lelaki setengah umur) itu memang benar-benar penyayang. Dia berusaha menghangatkan bocah perempuan yang kedinginan tidur dengan cara mendekapnya, agar si bocah perempuan itu merasa hangat.
Karakter Bocah Perempuan itu adalah pemberani, hal ini terdapat pada kutipan berikut:
"…Seorang bocah perempuan ingusan yang memegang kerincingan dari kumpulan tutup botol minuman telah melempari anjing itu. Lelaki itu berkacak pinggang enatap bocah perempuan itu dengan tajam. Bocah perempuan itu balas menantang sambil berkacak pinggang."
4.      Dari segi pesan
Pesan yang disampaikan oleh penulis dalam cerpen itu adalah:
a.       jangan pantang menyerah dalam menjalani hidup dan mensyukuri atas karunia yang diberikan Tuhan kepadanya.
b.      berikanlah kasih sayang kepada makhluk hidup.




Daftar Pustaka

http://normaechal.blogspot.com/2010/08/sebuah-analisis-cerpen-persahabatan.html
http://www.sriti.com/story_view.php?key=1067
http://www.scribd.com/doc/24492471/Menjelaskan-Unsur-Unsur-Intrinsik-Cerpen




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar